Monday, June 29, 2009

Desmodromic (1)

Nama desmodromic dibentuk dari kata dalam bahasa yunani yaitu desmos dan dromos.
Desmos berarti teratur (controlled) sedangkan dromos berarti jalur (course, track).

Meski mesin desmodromic sendiri image nya telah melekat dengan Ducati, tapi sistem ini bukanlah ciptaan Ducati. Jauh sebelum dikembangkan oleh insinyur Ducati bernama Fabio Taglioni pada 1956 di mesin Ducati 125 Grand Prix disebut juga Ducati 125 Desmo, sistem ini sudah dipatenkan lebih dulu pada 1896.

Adalah Gustav Mees yang mendaftarkan nama Desmodromic valve pertama kali. Lantas di ikuti pada 1907 oleh Aries yang menyebut Desmodromique. Bahkan pada GP 1914, Delage sudah menggunakan sistem ini.
Sebutan Desmodromic sendiri ditujukan pada pengaturan klep atau valve tanpa pegas klep. Di Ducati sistem ini biasanya terdapat dua profil kem dengan dua rocker arm untuk satu klep.
Faktanya konstruksi desmo ini bisa bermacam-macam. Namun muaranya tetap satu yaitu menggunakan profil kem pembuka klep dan profil kem penutup klep. Dan lengan rocker arm penghubung yang mampu menggerakkan klep naik turun dalam arah translasi.

Artinya gerakan klep saat menutup tidak mengandalkan pegas klep seperti pada sistem konvensional. Klep menutup karena mengikuti profil kem pembalik.

"Tujuan khusus dari penggunaan desmodromic adalah memaksa klep untuk mengikuti timing diagram buka dan tutup se-konsisten mungkin. Sehingga kehilangan energi bisa dihindari dan efisiensi volumetris bisa sempurna. Dan kurva performa menjadi lebih seragam serta ketahanan menjadi lebih baik," jelas Fabio Tagliono.

Dengan sistem ini maka energi yang digunakan untuk mengatur klep jelas jauh lebih baik dan loss energi juga kecil. Dan karena gaya yang bekerja saling berlawanan, maka lendutan dari rocker arm pun bisa diminimalkan. Efek selanjutnya, klep dengan mudah mampu melayani putaran mesin yang tinggi.
Data dari Ducati, GP8 , "pastinya putaran mesin lebih dari 19.000 rpm. Namun seberapa jauh tingginya itu merupakan kompromi dari performa ,tenaga dan driveability". Kata Filippo Preziosi, Technical Director Ducati Corse.
Sedangkan sistem pegas konvensional hanya mampu hingga 18.000 rpm saja.

Selamat datang Unlimitter Engine...



Sent from my BlackBerry®
powered by http://racingtechnology.blogspot.com

Sunday, June 21, 2009

Renungan hidup lagi..

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam semetara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.
Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai.Dan ia mengajak tetangga-tetanggany a untuk datang membantunya.
Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tan ah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara tetangga-2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik.
Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran.
Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur'; dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah.Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Berharaplah lebih sedikit
6. Tersenyumlah
7. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum.


(Di kutip dari Milis Blackberry Jatim)


Sent from my BlackBerry®
powered by http://racingtechnology.blogspot.com

Monday, June 8, 2009

Up Grade Performa CS1 level 2

Belum puas dengan up grade cs1 level 1, mari kita bahas dengan up grade cs1 level 2.

Up grade level 2 adalah up grade level 1 + beberapa poin pengerjaan tune up. Artinya anda harus mengerjakan up grade di level 1 dahulu, seperti naikkin rasio kompresi, pake setelan klep spesial, pake oli api service SL, pake per kopling racing.... Sehingga up grade level 2 lebih terasa kenaikkan power nya.
Oke kita mulai ....

1. Mengaplikasi karbu manual skep atau piston valve.
Karbu standar bawaan dari pabrik, CS1 di bekali dengan karburator tipe vacum atau constant velocity dengan diameter venturi 28mm dengan spuyer slow jet 35 dan main jet 108.
Karbu ini memiliki karakter lebih lembut dan tarikan kurang responsif jika anda termasuk maniac kecepatan.
Maka langkah pertama untuk memperbaiki akselerasi Honda CS1 ini, kita mengganti dengan karbu tipe skep atau piston valve, bisa pake karbu Keihin PE28mm bawaan NSR SP. Dengan slow jet 42 dan main jet 120. Bisa juga pake karbu merek Koso Oval Powerjet 28mm dengan slowjet 42 dan mainjet 115 dan powerjet 32.
Jangan lupa mengganti kabel gas dengan tipe manual, bukan vacum. Dan juga filter udara dilepas atau bisa juga box dipasang dengan kasa filter di lepas.

Setelah akselerasi bagus kita lanjut ke..

2. Pakai kanvas kopling racing. Bisa pakai merek TDR, BRT atau Daytona karbon kevlar.. Untuk tipe tiger.
Dipadukan dengan per kopling racing maka akselerasi semakin bagus karena transfer tenaga semakin baik. Bahkan perpindahan persneleng bisa membuat roda belakang sliding.

3. Pakai racing camshaft atau noken as racing. Bisa pakai merek-merek racing atau buat sendiri di bengkel pembuat noken as (seperti: hku racing surabaya). Untuk motor harian cukup lift klep dibuat lebih tinggi 1mm saja, jangan terlalu tinggi mengingat untuk harian.

4. Menghaluskan intake manifold dan exhaust manifold. Dengan memperhalus dinding lubang masuk akan memperbaiki efisiensi volumetris sehingga bahan bakar yang masuk semakin banyak dan cepat masuknya.

5. Setel klep atau celah katub intake 0,05mm dan exhaust 0,20mm

6. Aplikasi knalpot racing atau custom bikinan tukang knalpot. Bisa pake knalpot racing seperti yoshimura atau ahrs dll, kalau saya lebih suka custom, membuat knalpot di tukang knalpot dengan spesifikasi baru.
Diameter pipa leher 25mm, diameter pipa silencer 35mm. Model free flow..Tanpa glasswool. Jika 35mm dirasa kurang loss, bisa dirubah menjadi 38mm.

7. Pasang CDI racing. Untuk memperbaiki pembakaran oleh busi maka perlu mengganti CDI standar dengan limiter 11.000 dengan CDI yang bisa di program ulang kurva pengapian nya dan memiliki limiter rpm lebih tinggi.
Bisa pakai merek BRT, Varro, XP atau bahkan Rextor. Dari tipe adjustable sampai programmable.

Nah.... Jangan lupa lagi, oli mesin jangan macam2.. Pastikan memakai pelumas dengan API Service minimal SL dengan kekentalan SAE 20w50.

Oke selamat mencoba...

(Tunggu ulasan CS1 150cc)

Sent from my BlackBerry®
powered by http://racingtechnology.blogspot.com

Ngoprek Motor Injeksi (2)

Motor berbasis injeksi seperti yamaha vixion, supra x125 PGMFI dan shogun 125 Hyper Injection kayaknya sulit ditingkatkan performanya. Mekanik terkendala sistem ECU yang memprogram banyak hal. Padahal bisa juga lho ditingkatkan powernya agar lebih besar ketimbang standar. Mari kita bahas...
Ganti Knalpot...
Hal yang paling mudah meningkatkan tenaga instan adalah mengganti knalpot. Pelepas gas buang asli yang dibuat memiliki hambatan besar, diganti dengan knalpot semi free flow.
Tak perlu mengubah sektor engine. Riset yang dilakukan sebatas mencari diameter dan panjang pipa yang pas dengan karakter mesin.
Selain dari diameter dan panjang pipa. Tahap ubahan pada knalpot mentok pada pemilihan pembesaran leher knalpot. Apakah dibuat 2 stage atau 3 stage dan lebih.
Pasang Piggy Back...
Ini alat yang disebut mampu menipu ECU. Sinyal yang masuk ke otak ECU ditipu oleh perangkat ini. Hasilnya ECU pun memerintah komponen seperti timing dan injektor bekerja tidak pada kondisi standar.
"Program ECU bisa ditipu melalui piranti tersebut. Piggy back dapat memprogram sesuai dengan keinginan. Dapat mengubah timing pengapian, campuran bahan bakar dan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan. Programnya juga sudah ada." Tutur Andhika bintang budaya, tuner asal Yogyakarta. Piggy back mengambil jalur asli dari sistem kabel yang masuk ke ECU.
Langkah menipu ECU lumayan memberi pengaruh banyak. Victor loreno, mekanik Victor Garage semarang, yang merupakan agen tunggal unichip jawa tengah dan jogjakarta ini pernah melakukan pemasangan unichip pada Honda Supra X125 PGMFI. "Dari tenaga hanya 7 Dk naik drastis jadi 9 Dk. Padahal mesin masih benar-benar standar." Berarti kenaikkan tenaga lebih dari 20%.
Dapat dibayangkan jika itu terjadi pada motor-motor injeksi lainnya jika sudah mengalami ubahan seperti penggantian knalpot.
Piggy back seperti merek Dastek memiliki berbagai tipe. Mulai tipe A, B, C sampai tipe Q dan Q+.
"Di dalamnya dapat seting berbagai poin. Seperti tipe Q punya 672 poin, fuel controller 336 poin dan timing controller 336 poin."
Yang lebih hebat lagi, Dastek type Q atau Q+ punya fitur lebih lengkap. Ada 5 output fitur yang bisa dipakai sebagai tambahan.
Misalnya NOS driver jika akan mengaktifkan semburan gas nitro. Atau ekstra injektor driver jika ingin mengaplikasi 2 buah injektor.
"Semua serba otomatis. Melalui piggy back fitur tambahan tersebut bekerja dengan sendirinya sesuai settingan yang dilakukan. Seperti NOS akan aktif pada rpm tertentu, jika map nya digunakan, begitu juga dengan ekstra injector akan berfungsi sama."
Hebatnya khusus piggy back, dapat dikumpulkan dalam bentuk map layaknya cdi programmable. Lima map dapat diseting sesuai keinginan. Artinya tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan, misalnya untuk balap atau harian.
Cangkok CDI Programmable...
Hermanu dari hku racing surabaya yang berhasil mencangkok CDI Rextor programmable ke Honda Supra X PGMFI yang ngebet pengen ngencengin motor injeksi.
Untuk mengaktifkan CDI di motor injeksi harus membuat jalur pengkabelan baru. "Jalurnya tinggal disesuaikan dengan CDI," ujar Hermanu. Dari plus (+) aki lewat kontak lalu ke CDI, jangan lupa lewat sekring. CDI juga menggunakan sinyal pick up modif.
Agar CDI mendapat sinyal api, kudu memodif pick up pulser yang ada di magnet sehingga CDI rextor tetap berjalan dan ECU juga berfungsi.
Mencangkok CDI programmable ke motor injeksi ini supaya timing pengapian dapat di atur sesuai rpm mesin. Sehingga performa jauh lebih maksimal.
Salam.

Sent from my BlackBerry®
powered by http://racingtechnology.blogspot.com








Monday, June 1, 2009

Trik Upgrade Performa CS1 level 1.

Honda CS1 dari standarnya sudah di design untuk hi-speed performance engine.. Dengan power 12,8Hp dan torsi 10,2 N.m serta perbandingan kompresi 10,7 : 1 sudah cukup membuat anda berkebut ria di jalanan perkotaan, namun bagi anda yang merasa belum cukup. Silahkan disimak apa saja yg perlu dimaksimalkan biar CS1 kesayanganmu semakin kencang.

Sebenarnya trik saya ini sudah pernah dimuat di tabloid otoplus saat Honda CS1 baru di launching tahun 2008 lalu, namun saya akan share lagi di sini.

Up grade standar level 1.
Ini adalah upgrade performa paling murah bagi anda yang berduit agak tipis.
1.Yang harus anda perbaiki paling awal adalah power motor, cara termudah adalah upgrade perbandingan kompresi motor CS1 kamu. Cukup bubut silinder head sebesar 0,5mm saja. Ini sudah menaikkan perbandingan kompresi menjadi 11,4 : 1. Lumayan cukup bagi motor yang dipakai sehari-hari. Asal kita tahu, dengan menaikkan perbandingan kompresi akan menaikkan power mesin.

2.Perbandingan 11,4 : 1 tersebut jangan pake' premium yah. Haram.
Minimal pertamax, syukur2 bisa minum Pertamax plus dengan oktan 95.

3.Setel celah katub dengan ukuran yang spesial.
Untuk celah katub in : 0,5mm dan celah katub ex : 0,20mm.

4.Untuk hasil maksimal, jangan pake oli pelumas dengan level buruk, minimal Api Service SJ. Lebih di utamakan SL.
SAE cukup 20w50 saja.

5.Perbaiki sistem transfer power, yaitu pada sistem kopling.
Ganti per kopling dengan per kopling racing, saat itu saya memakai per kopling "hku racing". Dengan per kopling ini, proses transfer power lebih terasa.

6.Jangan lupa setel kerenggangan rantai roda. Hal yang sepele ini sering di abaikan. Rantai roda yang kendor bisa mengurangi power hingga 0,5Hp.

Silahkan di coba..
Tunggu trik level 2 untuk CS1.


Sent from my BlackBerry®
powered by http://racingtechnology.blogspot.com

Honda CS1 vs Rivals

Dikutip dari Majalah R2 edisi 4 2008.

Motor bebek monosok pertama dari AHM ini unggul telak soal Riding Position. Posisi setang, stepbar dan jok terasa pas baik bagi tester R2 yang berpostur 168cm / 42kg dan 180cm / 85kg.
Meski sangat responsif, karakter tenaganya pas. Gelagat motor saat menikung cepat di tikungan mudah dikontrol karena penyaluran tenaga cukup responsif namun smooth.

CS1 juga stabil saat dikebut di trek keriting apalagi mulus. Kelebihan lain menyangkut fitur-fitur bawaannya seperti panel indikator Digital dan Double Cakram.
Sementara tampangnya yang futuristik dijamin membuat banyak pengendara lain yang akan menoleh.

Honda CS1 ini dilengkapi dengan Radiator sehingga mesin tetap stabil, suhu terjaga, mesin pun jadi awet.

CS1 memang "The Top City Ride".

Sent from my BlackBerry®
powered by hku racing technology